Rabu, 23 Maret 2011

Pramuka di era modernisasi


PRAMUKA DI ERA MODERNISASI

Gerakan Pramuka Indonesia, merupakan wadah para generasi muda, terutama para siswa dan mahasiswa dalam mengembangkan minat, bakat, keterampilan dan kedisiplinan. Sebagai sebuah organisasi yang solid, memiliki anggota yang loyal mulai dari tingkat pusat hingga daerah, serta perannya dalam rangka merebut kemerdekaan dan mempertahankannya, adalah pantas kalau bangsa kita selalu memperingati hari jadinya setiap tanggal 14 Agustus. Perjalanan Pramuka tidaklah pendek dan jalan yang ditempuhnya pun bukan jalan halur bertabur bunga di kanan kirinya, perjuangan pramuka sungguh perjuangan yang mengikis darah dan air mata.
Eksistensi
Gerakan Pramuka bagi generasi muda, terutama bagi para siswa dan mahasiswa secara langsung ataupun tidak memberikan andil yang sangat besar dalam pengembangan bakat, dan minat serta keterampilan dan juga kedisiplinannya. Jika dahulu kala, pramuka identik dengan kegiatan baris berbaris, maka sekarang pramuka sudah mulai membentuk image bahwa mereka adalah kelompok pemuda dan pelajar yang belajar untuk mandiri oleh dirinya sendiri. Kegiatan Pramuka pun tidak hanya sekedar berkemah, berkelana di alam bebas, membaca peta dan mengadakan kegiatan api unggun saja, Pramuka sekarang memiliki kegiatan-kegiatan yang lebih konstruktif dan positif dalam menunjang kemajuan dan kemandirian para anggotanya.
Berbagai bidang garapan yang dimasuki gerakan Pramuka diantaranya bidang keamanan dan kepolisian dengan Pramuka Saka Bhayangkara, bidang pertanian dan kehutanan dengan Pramuka Saka Wirabumi, bidang kesehatan dengan Pramuka Saka Bahkti Husada serta bidang-bidang lainnya. Masuknya pramuka dalam berbagai bidang seharusnya menjadi keniscayaan, yang tidak bisa tidak demi menjaga keberlangsungan gerakan Pramuka itu sendiri. Jika pramuka hanya berlatih PBB setiap hari, belajar mempush-upkan anggotanya, berkemah, pelantikan malam-malam, dirasakan lama-lama gerakan ini akan ditinggalkan. Alasannya, karena semua yang dilakukan lebih mengutamakan kekuatan fisik ketimbang kekuatan akal dan keterampilan.
Format pendidikan Pramuka, sudah selayaknya dicoba diperbaharui dengan sistem yang lebih logis dan mengendepankan pengembangan ilmu dan teknologi ketimbang mengembangkan kekuatan fisik semata. Bukan berarti kegiatan-kegiatan rutin latihan ditiadakan, akan tetapi bentuk dan format latihan yang dilakukan disusun sedemikian rupa dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan kemampuan ilmu dan teknologi. Anggota pramuka tidak boleh gagap teknologi, tetapi harus melek teknologi jika tidak mau ketinggalan. Sistem rekruitmen anggota pun harus diperbaharui bukan hanya sekedar menjaring dari kalangan sekolah dan pemuda semata, melainkan Pramuka harus mampu menjaring anggota sebagaimana layaknya situs jejaring sosial semisal Facebook atau Twitter. Jika dibanding-banding, berapa orang sih dari kalangan anak-anak usia sekolah, remaja dan pemuda yang menjadi anggota situs jejaring dibandingkan dengan jumlah anggota Pramuka nasioanl?
1)      Tantangan yang ada tersebut, harus ditanggapi sebagai peluang dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas gerakan Pramuka dengan melakukan langkah-langkah strategis yang berdasarkan kepada visi dan misi gerakan Pramuka itu sendiri. Berikut beberapa langkah yang mungkin dapat menjadi masukan untuk kemajuan gerakan Pramuka di era informasi:
Muatan materi pembinaan dan pelatihan gerakan Pramuka harus dinamis dan fleksibel. Dinamis berarti terus berkembang searah dengan perjalanan kemajuan zaman. Fleksibel berarti bahwa pramuka dapat masuk dan dimasuki oleh kalangan apapun.
2)      Penguasaan ilmu dan teknologi harus menjadi acuan utama dalam pembinaan anggota gerakan Pramuka. Sehingga anggota gerakan Pramuka memiliki ketahanan yang kuat bukan hanya pada fisiknya semata, melainkan juga pada ilmu dan pemikirannya.
3)      Reformulasi materi-materi pencapaian Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan materi-materi pencapaian Syarat Kecakapan Khusus (SKK) gerakan pramuka agar lebih dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Salah satunya adalah anggota pramuka harus mampu memiliki pengetahuan tentang teknologi informatika, misalnya mampu mengoperasikan komputer, jaringan, internet, memiliki e-mail, situs dan fasilitas-fasilitas kemajuan teknologi informasi lainnya.
4)      Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka perlu ditafsirkan lebih modern, sehingga mampu menarik perhatian para generasi yang sekarang ini sedang mabuk teknologi.
5)      Ciptakan jaringan antara komunitas gerakan pramuka secara online, sehingga anggota gerakan Pramuka mampu belajar maupun tukar pikiran dengan sesama anggota Pramuka lainnya bukan hanya di dunia nyata, melainkan juga di dunia maya.
Selain itu, masih banyak langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh organisasi ini dalam rangka menyikapi perubahan dan perkembangan zaman.
Untuk mencapai suatu kondisi ideal di mana peran serta pramuka dapat efektif maka kualitas pembina pramuka perlu ditingkatkan, diantaranya melalui berbagai penataran dan loka karya pembina (Pentaloka), kursus-kursus, karang pamiran yang merupakan pertemuan besar bagi para pembina guna mendapatkan masukan teknik-teknik membina yang menarik mengandung pendidikan. Pluralitas kegiatan perlu dikembang tingkatkan seperti kegiatan teknologi tepat guna, PBB dengan kolone tongkat, kreatifitas menyampaikan semapore dan morse, pioneering, berbagai lagu dan permainan serta teknik penyelenggaraan kegiatan di lapangan seperti berkemah, penjelajahan, pengembaraan, dan lain-lain.
Para pembina pramuka juga perlu berupaya mengaktualisasikan seluruh kompetensinya sehingga mampu menjadikan pramuka sebagai payung lebar yang damai, tahan hujan, badai dan panas, kemudian berjalan perlahan-lahan mendekati, mengajak dan merangkul generasi muda dengan tangannya yang damai agar mereka tidak terdekadensi moralnya dan menemukan kedamaian
Untuk itu gerakan pramuka berharap kepada seluruh generasi muda, ikutlah kegiatan pramuka! Kepada seluruh anggota gerakan pramuka agar melakukan intropeksi dan retropeksi agar dikemudian hari gerakan pramuka dapat meningkat baik segi kuantitas maupun kualitasnya. Semoga Di usianya yang sudah semakin matang Gerakan Pramuka bertambah dewasa sehingga tidak akan istilah “pramuka obor blarak” yang hanya menyala sebentar kemudian mati, tidak ada ungkapan pramuka Agustusan yang hanya terlihat aktivitasnya setiap bulan Agustus, dan tidak akan ada anggota pramuka yang “aras-arasen”. Semua “saeiyeg saeka kapti, sengkut gumregut” bersatu bersama-sama meletakkan landasan yang kuat sebagai titik tolak Pramuka dalam membina generasi muda.
            Secara simbolis anak-anak perlu mendapat kalungan merah putih yang bermakna kecintaan dan patriotisme terhadap bangsa dan negaranya. Makna yang terkandung demikian mendalam, menurutnya yaitu bagaimana menanamkan semangat juang yang membara dalam setiap dada anak bangsa agar tumbuh kesadaran membangun bangsa dan negaranya.
            Pendidikan pramuka di masa depan, diharapkan selain memberikan pendidikan watak, kepribadian dan pengenalan pengabdian kepada masyarakat harus mengacu pada pengembangan pribadi secara menyeluruh dan mandiri. Selain itu pengembangan pribadi ini juga harus meliputi bidang-bidang yang sangat luas, mulai dari hal-hal yang snagat sepele dalam kehidupan sehari-hari sampai ke hal-hal yang menyangkut sikap mental dan nilai-nilai dasar yang dianut seseorang sebagai pegangan hidupnya.
Cara-cara belajar dengen mencoba langsung yaitu mengerjakan sesuatu dengan langsung mempraktekkan sesuatu dengan langsung mempraktekkan, harus dihidupkan dalam suasana wajar. Diharapkan setiap kemajuan yang dicapai bisa menghasilkan tidak saja tanda-tanda kecakapan pramuka, tetapi juga karya nyata yang mempunyai nilai ekonomi.
Sadari, pahami dan yakinkan lah diri kita, betapa pentingnya Gerakan Pramuka, betapa mulianya tugas pengabdian ini yang penuh tantangan dalam era globalisasi yang memerlukan generasi muda yang berjatidiri tinggi. Mari kita patrikan dalam hati dan pikiran kita bahwa kita ingin menjadi pramuka sejati yang senantiasa berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara.



                                                                                            By: Nuning Rahmawati



EmoticonEmoticon