Kamis, 07 April 2011

Pembantaian di Sekolah Brazil, 12 Murid Tewas

Pembantaian di Sekolah Brazil, 12 Murid Tewas
Kemungkinan pelaku sudah berniat untuk melakukan pembantaian dan bunuh diri
Jum'at, 8 April 2011, 08:21 WIB
Renne R.A Kawilarang
Seorang perempuan di Rio de Janeiro pingsan dalam insiden penembakan di sekolah (AP Photo/Victor R. Caivano)
BERITA TERKAIT

* VIDEO: Seorang Gadis Terseret Arus Banjir
* VIDEO: Brutal, Puluhan Sepeda Diterjang Mobil
* Tersengat Listrik, 16 Orang Tewas Bersamaan
* Banjir Brazil, Presiden Tuding Pembangun Liar
* Korban Banjir Brazil Bertambah, 464 Tewas

VIVAnews - Tragedi penembakan melanda suatu sekolah di Kota Rio de Janeiro, Brazil. Seorang pria secara brutal membunuh 12 murid sekolah sebelum dia akhirnya diduga bunuh diri setelah ditembak polisi, Kamis pagi waktu setempat. Penembakan brutal itu juga melukai sedikitnya 20 orang.

Menurut Departemen Kesehatan dan Pertahanan Sipil, seperti dikutip kantor berita Associated Press, murid sekolah yang dibunuh itu terdiri dari sepuluh perempuan dan dua laki-laki. Mereka tampaknya merupakan target acak dan rata-rata berusia antara 12 hingga 15 tahun.

Penembak diketahui bernama Wellington Oliveira. Kini berusia 23 tahun, Oliveira pernah bersekolah di Tasso da Silveira, yang menjadi lokasi penembakan.

Polisi masih menyelidiki motif penembakan brutal itu. Di dekat pelaku ditemukan secarik kertas, yang tampaknya merupakan tulisan dia.

Kemungkinan Oliveira saat itu sudah berniat untuk melakukan pembantaian dan bunuh diri. "Bila dimungkinkan, saya ingin dikubur di sebelah makam ibu. Seorang pengikut Tuhan harus mengunjungi makam saya, paling tidak sekali. Dia harus berdoa di depan makam saya dan meminta ampun kepada Tuhan atas apa yang telah saya lakukan," demikian tulisan pada kertas itu.

Menurut wakil walikota Rio, Edmar Peixoto, surat itu juga menyebutkan bahwa pelaku telah terinfeksi virus HIV/AIDS.

"Apa yang terjadi di Rio tidak diragukan lagi adalah insiden terburuk yang pernah terjadi di Brazil," kata Guaracy Mingardi, pengamat kriminal dari Universitas Sao Paolo.
• VIVAnews


EmoticonEmoticon